Senin, 03 Agustus 2015

Review manga: Officer Monju.

Haihaihai.
Apa kabar? Semoga semuanya sehat dan bahagia selalu. :* /emotnyawoi

Aku ingin bercerita disini. Sebenarnya begitu banyak yang ingin kuceritakan disini, tapi belum terketik.

Jadi, aku baru saja menyelesaikan komik Officer Monju terbitan Level Comics.
Aku suka jalan cerita dan humornya yang sampah gokil abis.
Aku suka Robo People yang kemunculannya ga sampai 1/5 halaman di satu buku dari 12 jilid buku.
Awalnya aku nemuin ini komik di mall, lagi diskonan enam jilid Cuma 30rb. Hahaha,
Karena penasaran lanjutannya aku sampai mesen di OS, dengan harga yang lebih mahal dari harga labelnya. (Sebenernya agak ga ikhlas sih)

Dan baru kemarin ini komiknya datang.

Iya, ini komik sampah banget. Emosinya dapet banget.
Gue ketawa cekakakan ampe diomelin nyokap. Dan sekarang ini gue baru kelar mewek.
Sumpah, gapernah gue semewek ini Cuma gegara cerita fiksi.

CERITA FIKSI.

Pernah paling cuma ga lebih beberapa detik, habis itu no more tears drop.
Ini sampah banget, guenya.

elu polisinya, tulul.



*SPOILER ALERT*RUGI KENA SPOILER*
*JANGAN MAU KENA SOPILER*

Iya, haha. Brengsek banget, di awal-awal Monju itu keliatan cengeng tolol polos abis.
Kepo, dan usil.
      Dah mana banyak hints homonya sama Opsir Yamagishi. (Dan hints homo lainnya)
      Gw mah demennya, Monju x Fugen.
      Tapi gua juga suka Yamagishi x Mitsuhori. Mitsuhori sok kejem, padahal tsundere. Hahaha.
      Kok jadi bahas homo. *insert Kanji ‘no homo maymay’ here*
Balik lagi ke cerita.
Iya, meskipun begitu, Monju selalu bikin ngakak.

Mungkin Hideyoshi, Mon.

SUMPAH GUE LAGI NGUNYAH BISKUIT, LANGSUNG BERHENTI.  DAN NGAKAK DETIK ITU JUGA.

Dan masih banyak kengakakan lainnya. :’)

Sepanjang cerita, konflik dan intrik. Character developmentnya berasa banget.
Mungkin karena rating komiknya dewasa, jadinya buat gue konfliknya berasa enak banget yah.
      Iya, gue ketawa yah ketawa. Serius ya serius. Gitu aja terus sampe belom belajar buat UAS PKn.
      Kalo Yudi ada, pasti dia udah heavy breathing nahan diri buat ngga bawa gue ke RSJ setempat. Karena luapan emosi yang ga jelas naik turunnya.
      Haha.
Iya, di buku terakhir bangsat itu. Dua chapter diakhir, akhirnya Monju diputuskan untuk dilenyapkan.

YAANJENGLOSEMUAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!11
SUSAHPAYAHGUERUGIRUGIUANGBUATBELINEKOMIK, MALAHDIKASIHBADENDING.
BALIKINDUITSAYAMZ!!!!!!!!!!

Gue buang ntu komik jauh-jauh. (sebelumnya juga sering gue sembarangan lempar, soalnya malu ama humornya, najis banget.)

Trus gue pungut lagi.

Gue tuh, berharap dan YAKIN BANGET kalo diakhir ntar semua robot yang mati bakal dibuat ulang, apa lagi Fugen.
 Sedih juga tuh, pas adegan Monju meluk koper yang isinya semacam black box atau mother board atau apalah yang isinya core datanya Fugen. Ya, mewek juga sebentar saya disana.
      Tapi mini Fugen juga unyu kok. ///
Yah gitu, lima menit gue buang-buang air (mata). Hiks,
Sebelumnya ada beberapa kasus yang bikin Monju diputuskan untuk di musnahkan.
Sebenernya dia ngelindunginTakahata.
Trus begini dan begitu, Shino udah keras hati buat mengikuti perintah atasannya untuk memusnahkan Monju.
Tiba-tiba ada opsir Yamagishi dateng.
Trus begitu dan begini, ternyata Monju ga inget sama Yamagishi.
Rupanya dia sengaja minta agar ingatannya dihapus.
Karena sebelumnya ia berjanji dengan opsir Yamagishi untuk kembali berprestasi di Tokyo.
Agar tidak mengahambat kerjanya, ia minta ingatannya selama di desa di hapus.
      I DON’T PREPARE FOR THIS FEELS. TOLONG.
Dan chpaternya berakhir dimana Yamagishi yang rupanya udah dipecat dari kepolisian dua bulan lalu, meminta maaf karena membuat Shino menanggung beban yang berat selama ini.
      Gue baca, terus sampai kertasnya mau habis, sambil terus-terusan bilang ‘Monju mati’ sambil mewek dan sejenisnya.
      No shit, gue mewek karena cerita ga nyata haloooh…
      Nonton Hachiko originalnya aja Cuma menitikkan air mata.
      Ini lagi, komik yang ga bergerak dan ga bersuara. WTH myself.
Monju yang diputuskan buat dimusnahkan tiga tahun lalu, nyatanya ga benar-banar musnah.
Beberapa partsnya diambil. Tapi sama Shino parts yang hilang, diganti pake partsnya People.

Monju tetap utuh.

Tapi tak bergerak, duduk tertunduk terhubung kabel daya didalam ruangan.

TRUSGUEGATAUKENAPABISAMEWEKSEBANYAKINI.
SANGAT EMOSIONAL MEEEEEENNN……………..

Mana, yang sudah SMP tetap datang mengunjungi Monju. Bercerita, apa yang terjadi hari ini. Sumpah, ni anak setia banget.
Mungkin Monju tidak dapat bergerak, namun masih dapat berkomunikasi. Tidak berbicara.
Pakai alat.
Nah itu, gue lupa namanya apa. Alat itu setau gue udah ada sebelum ponsel ada di Jepang.
Tapi di komik ini dibikin kelihatan beda.
Sebesar, yaahh mungkin kartu debit, tapi lebih kecil dan tebal. Dengan tombol.
Jadi alat itu bisa menerima pesan singkat yang dikirim dari gelombak otak Monju.
Kemudian ada kejadian, ketika Mana hampir diserang induk beruang.

Gue comot neh kalimatnya dari komiknya:
“Kalau dipikir-pikir sekarang…
Setiap kali…
Selalu begitu.
Waktu pertama kali bertemu denganmu…
Juga sama
Cengeng…
Ceroboh…
Suka asal…
Gampang kesepian…
Padahal. Kau payah tanpaku…
Kau…
Selalu…”

Sambil muncul beberapa flashback gambar Monju.

Dihalaman selanjutnya, terlihat punggung Monju yang melindungi Mana dari beruang.

      KOMIKUS INI MEMAINKAN PERASAAN ANAK GADIS YANG LAGI BAPER NILAI BUNPOU GAES.
      INI KEJAM SEKALI.

Iya, Monju aktif kembali.
Sampai di halaman terakhir terlihat badan besar Monju yang sedang berjalan dengan anak-anak. Dan dihadapannya orang-orang desa, beserta para robot, berdiri menunggunya.
End.
 GUECUMABISAMEWEK, SYUKURLAHMONJUHIDUPLAGI.


Susah ya jadi perempuan, cengeng. Meski ga separah Monju, haha.
Well, komik ini secara subjektif ku kasih 9,9/10.
Kenapa ga perfect? Karena terlalu memainkan perasaan diakhirnya.
Setidaknya, bisa tersenyum puas. Dengan mata bengkak tentunya.


Worth to try guys, kalau kalian dah punya KTP dan suka tema kepolisian dan humor.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar